Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

KESAKSIAN AKTOR PEMERAN YESUS KRISTUS

Gambar
 dikirim oleh Jhonny C. Simbolon Jim Caviezel adalah aktor Hollywood  yg dipilih oleh Mel Gibson untuk mememerankan  Sosok “Tuhan Yesus” dalam Film  “The Passion Of the Christ”. Selama proses pembuatan film itu banyak hal yg dialami oleh Jim, berikut adalah penuturannya. Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Umumnya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yg berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Bisa tamat karir saya dalam dunia perfilman. Dalam menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya berkata kepada sutradara Mel Gibson . “Mel, apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan  Jesus Christ (JC/ Jim Caviezel)? Kemudian umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?” Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini kebetulan yg jadi agak menaku

Tuhan TIDAK TINGGAL di GEREJA

Gambar
 Aku : TUHAN!! dimanakah ENGKAU????  TUHAN : Aku disini   Aku : :  Tidakkah Tuhan melihat gereja2 itu di bakar??  TUHAN : Kalau dibakar!!! kenapa??   Aku : Kenapa tidak lakukan sesuatu??bukankah itu RumahMU TUHAN!!!  TUHAN :   Yang bilang itu rumahku siapa?   Aku : Para pendeta,orang tua,shabat dan semua juga tau itu rumahmu  TUHAN : Aku tidaklah tinggal di tempat yg hanya kau kunjungi sehari dalam seminggu & kemudian engkau menutupnya saat usai ibadah & melupakanKU..Aku hanya tinggal di tempat dimana Aku slalu bisa melihatmu,& mendengar setiap keluh kesahmu,,,bukan di gedung itu  Aku : Dimanakah RumahMU itu BAPA??  TUHAN : Dihatimu & anak2KU yang percaya akan AKU  ,,,AKU selalu setia di dalam hatimu, menemanimu dalam suka atau duka meski kadang kau lupa aku ada disini bersamamu,,, Biarlah gedung2 itu mereka bakar sesuka hati mereka, karna gedung dapat dibangun kembali,,,,namun hatimu takkan kubiarkan mereka bakar dengar kekerasan mereka,,,,

Gereja Katolik TIDAK MENGIMANI ini

Gambar
Sebagai orang Katolik mari kita hayati hal-hal berikut ini dengan baik:

Tuhan Akan Menjamin HIDUP Kita

Gambar
Selamat pagi 14 Mar’18  dikirim oleh Untung Adinyoto Pembacaan Alkitab: Mat. 15:29-39 Doa baca: “Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya kepada orang banyak.” (Mat. 15:36)  Dalam 15:32-39 terdapat mukjizat pemberian makan kepada empat ribu orang. Oleh karena Tuhan membelaskasihani orang banyak di padang gurun, Ia tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar (ayat 32). Kristus tidak membiarkan para pengikut-Nya kelaparan dan pingsan di jalan ketika mereka mengikuti-Nya. Ketika murid-murid mendengar bahwa Tuhan bermaksud menyediakan makanan bagi orang banyak, mereka berkata kepada-Nya, “Bagaimana di tempat terpencil ini kita men­dapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” (ayat 33). Di padang gurun yang gersang pun, Tuhan mampu menyuplai para pengikut-Nya dan mengenyangkan mereka, tidak peduli mereka berapa banya

Biarlah Tuhan Yang BERTEMPUR

Gambar
BILIK TEMPUR Rabu, 14 Maret 2018 dikirimoleh Budhi Wibisono  Baca: 1 Samuel 17:40-50 Nas : “…TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHAN-lah pertempuran.…” (1 Samuel 17:47) Pernikahan Elizabeth Jordan terancam kandas jika ia tidak bertemu dengan Nyonya Clara. Nenek ini membagikan pengalaman pribadinya dengan “Bilik Tempur”—istilah militer untuk tempat para komandan menyusun strategi sebelum pasukan terjun di medan laga—di kediamannya. Di situ berlangsung persekutuannya yang tekun dan penuh penyerahan diri dengan Tuhan. Dan terbukti, persoalan hidupnya teratasi satu demi satu secara menakjubkan. Tuhan bertempur baginya. Begitu pesan dari film bernafas kristiani, War Room. Di mata manusia, pertarungan Daud versus Goliat sungguh tak seimbang. Dalam segala hal jagoan Filistin itu unggul (ay. 4-7). Maka, sejak semula Daud amat diragukan kesanggupannya (ay. 33). Demikianlah menurut cara pandang manusia. Namun kisah ini justru hend

MATA Setajam Mata RAJAWALI

Gambar
MATA KITA Selasa, 13 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono Baca: Amsal 4:23-27 Nas : Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. (Amsal 4:25) Ornitolog, peneliti unggas, meyakini bahwa: tidak ada burung yang memiliki mata setajam rajawali. Mata rajawali bisa melihat puluhan kilometer saat terbang tinggi di angkasa. Rajawali bisa melihat unggas di semak sabana, reptil yang melata di rawa, kawanan kumbang di pepohonan, dan ikan-ikan yang berenang di perairan sungai atau lautan lepas. Jika memiliki mata setajam rajawali, kita mungkin bisa melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain; bisa melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain; dan lebih awal melihat sebelum orang lain melihatnya. Namun ternyata tidak selalu demikian. Mata kita memiliki keterbatasan. Hidup yang sarat perubahan membuat kita sering terlambat atau tidak melihat realitas di sekitar kita. Tentu saja kita bisa melatih mata yang setajam rajawali, mata visione

Pribadi Yang Rendah Hati : Mau MINTA MAAF

Gambar
MUDAH MEMINTA MAAF Senin, 12 Maret 2018  dikirim oleh Budhi Wibisono Baca: 1 Yohanes 1:5-10 Nas ; Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9) Bagi beberapa orang, meminta maaf sulit dilakukan. Alasannya beragam. Mulai dari takut ditolak atau tidak dimaafkan, tidak mau kelihatan lemah, tidak mau kehilangan harga diri, tidak mau kelihatan salah, atau karena sengaja cari gara-gara. Meminta maaf berhubungan dengan kerendahan hati. Seseorang yang sulit meminta maaf atau selalu merasa benar biasanya adalah orang yang sombong. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (ay. 5). Kalau kita mengaku sebagai anak terang, berarti kita memiliki persekutuan dengan Allah. Jadi, kalau kita tidak mau meminta maaf padahal kita bersalah atau melakukan suatu dosa, kita sebetulnya tidak melakukan kebenaran dan hidup dalam kegelapan (ay. 6). Orang yang

Ujaran KEBAIKAN, Bukan Ujaran Kebencian

Gambar
Jendela Rumah Sakit dikirim oleh Budhi Wibisono   Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya. Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan. Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan w

Jangan MENDIKTE Allah

Gambar
BERIKAN KEJUTAN UNTUKKU Minggu, 11 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono Baca: Daniel 3:13-27 Nas : “Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:18) Film Ratatouille mengisahkan petualangan Remy, tikus yang gemar memasak dan menjadi juru masak hebat di Paris. Kepiawaiannya diakui kritikus restoran ternama, Anton Ego. Dalam adegan akhir, saat makan di restoran Remy, Anton ditanya apa yang hendak dipesannya sebagai hidangan pencuci mulut. Ia menjawab, “Apa saja. Berikan kejutan untukku.” Tampaknya Anton amat percaya pada kehebatan Remy sehingga siap mencicipi apa saja racikannya. Jika kita percaya akan kemampuan seseorang, kita cenderung lebih mudah mengandalkan dukungannya. Ketika Nebukadnesar mendirikan patung emas dan memerintahkan semua rakyat menyembahnya, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mematuhinya. Mereka diancam hendak dilemp

KITA BUKAN MANUSIA BUNGLON

Gambar
Sabtu, 10 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono   Baca: Roma 12:1-8 Nas : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna. (Roma 12:2) Bunglon adalah binatang melata yang menarik. Warna kulitnya dapat berubah-ubah sesuai warna tempat yang dihinggapinya. Tujuannya adalah untuk menyamarkan dirinya, agar dapat memangsa binatang lain ataupun untuk melindungi diri dari bahaya. Namun bila ada orang yang dijuluki sebagai manusia bunglon, maka sebutan itu sama sekali tidaklah membanggakan. Yang mendapat julukan semacam itu biasanya adalah orang yang tidak memiliki prinsip dan selalu menyetujui lingkungannya demi kepentingan pribadinya. Mungkin hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dirinya. Bagaimanapun, manusia bunglon sulit mendapat penghargaan dari orang lain. Tuhan pun menghendaki agar kita tidak menjadi manusia bunglon. Meski

PESAN PAUS TENTANG HOAX

Gambar
PESAN BAPA SUCI FRANSIKUS UNTUK HARI KOMUNIKASI SEDUNIA   24 Januari 2018   “Kebenaran  itu   akan Memerdekakan  Kamu ”  ( Yoh  8:32) Berita Palsu dan Jurnalisme Perdamaian Saudara dan Saudari yang terkasih, KOMUNIKASI  adalah bagian dari rencana Allah bagi kita dan jalan utama untuk menjalin persahabatan. Sebagai manusia kita diciptakan seturut gambar dan rupa Sang Pencipta, dan karenanya kita bisa mengungkapkan dan membagi hal-hal yang benar, baik dan indah. Kita mampu melukiskan pengalaman-pengalaman kita sendiri serta tentang dunia sekitar kita, dengan demikian menciptakan kenangan sejarah serta pengertian tentang pelbagai peristiwa. Namun apabila kita begitu saja menuruti hasrat pribadi serta kebanggaan pada diri, maka kita dapat merusak cara kita memanfaatkan kemampuan berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat sejak awal sejarah, dalam dua kisah alkitabiah tentang Kain dan Habel serta Menara Babel (bdk.  Kej  4:4-16; 11:1-9). Kemampuan untuk memelintir kebenaran merupakan

HANYA KEBETULAN? Allah Pasti IKUT CAMPUR ..!

Gambar
Jum'at, 09 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono  Baca: Roma 8:26-28 Nas : Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28) Menjelang kelulusan SMA belasan tahun silam, saya sempat ragu apakah dapat meneruskan kuliah atau bekerja. Kemampuan ekonomi keluarga terbatas, tidak ada biaya untuk kuliah. Saya hanya dapat membawanya dalam doa. Tuhan pun mengatur semuanya dengan cara yang luar biasa. Pertama, kakak laki-laki saya lulus kuliah tepat menjelang saya lulus SMA. Kedua, saya mendapatkan orangtua asuh, yang bersedia menanggung seluruh biaya kuliah hingga selesai. Apakah peristiwa di atas hanyalah kebetulan? Silakan saja jika ada yang berpikir demikian. Namun, saya tahu persis bahwa dua peristiwa di atas jauh dari sekadar kebetulan. Tuhan sedang berkarya dengan cara-Nya yang ajaib. Apalagi sekitar tiga tahun kemudia

Ikut Yesus itu MANTAP, TIDAK RAGU

Gambar
Pembacaan Alkitab: Mat. 14:25-32 Doa baca: “Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun reda.” (Mat. 14:32)   Ayat 28 mengatakan, “Lalu Petrus berkata kepada-Nya, 'Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.'” Ketika Tuhan berkata, “Datanglah!” Petrus turun dari perahu, “berjalan di atas air mendapatkan Yesus” (ayat 29). Saya tidak percaya bahwa di tengah-tengah kita ada orang yang demikian berani seperti Petrus. Adalah mukjizat bahwa Petrus dapat berjalan di atas air. Ia berjalan di atas gelombang oleh iman. Iman adalah kita bertindak menurut firman Tuhan. Beriman bukan berarti kita mampu melakukan suatu perkara, bukan pula berarti kita berketetapan untuk menuju ke suatu arah. Iman berarti walaupun kita mungkin sangat lemah, kita berani melakukannya menurut firman Tuhan. Tuhan berkata kepada Petrus, “Datanglah”, dan Petrus memegang firman itu, bertindak, dan berjalan di atas air. Janganlah menyelidiki apakah Anda beriman atau tidak. Janga

Kyai JARKONI: Ngajar Bisa Nglakoni Tidak..!

Gambar
I MAN YANG BERBUAH Senin, 05 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono  Baca: Matius 23:1-12 Nas : “Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (Matius 23:3) Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan keras, bukan karena apa yang mereka ajarkan, melainkan karena mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Para ahli itu suka duduk di bagian paling depan di rumah ibadah, tetapi terlalu sibuk mengajar orang banyak. Mereka duduk di tempat terhormat dan melakukan pekerjaan hanya agar dilihat baik dan dipuji orang. Mereka lupa hal terpenting yang ada dalam ajaran itu sendiri. Mereka melupakan keadilan dan rasa belas kasihan pada sesama. Pendalaman akan firman Tuhan bukan hanya untuk mendapatkan pengetahuan, melainkan yang tidak kalah penting adalah menjaga kita tetap bertumbuh dan berbuah dengan menerapkannya

KUALITAS PARA PELAYAN GEREJA

Gambar
Selasa, 6 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono Baca: 1 Timotius 3:1-13 Nas : Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa (1 Timotius 3:13) Ketika Paulus membuat daftar kualifikasi bagi para pemimpin dan pengajar dalam jemaat, ada yang mena-rik dari daftar tersebut. Hanya satu keterampilan yang dirujuknya, yaitu “cakap mengajar”. Selebihnya adalah daftar karakter dan kesaksian hidup. Prinsip pelayanan seperti apa yang hendak Paulus tekankan melalui daftar tersebut? Paulus melanjutkan dengan daftar kedua, yaitu bagi para diaken, orang-orang yang dipercaya memperhatikan anggota jemaat yang berkekurangan (ayat 8-13). Ternyata prinsipnya sama. Lagi-lagi karakter dan kesaksian hidup mendominasi daftarnya. Para pelayan haruslah orang yang sudah mengenal Allah (bertobat) dan bukan sekadar seorang yang suka dengan kegiatan kekristenan. Ia diharapkan memiliki waktu cukup untuk m

George Washington - Pemimpin Yang RENDAH HATI

Gambar
Suatu hari Jenderal George Washington, sebelum menjadi Presiden USA, kedatangan tamu dari Perancis yg bernama Jenderal Lafayet. Saat sedang berjalan-jalan di sebuah taman kedua Jenderal ini bertemu dengan seorang budak yang bekerja di taman itu, Tiba2 budak tersebut berhenti lalu membungkuk sambil membuka topinya seraya berkata, "Good morning Sir !" Tanpa diduga oleh Jenderal Lafayet,tiba2 Jenderal George Washington pun menunduk sambil melepas topinya sambil berkata, "Good morning too. !" Melihat pemandangan yang tak lazim itu Jenderal Lafayet menegur Jenderal George Washington.. "Mengapa anda menghormati budak taman seperti itu, apa yg saya saksikan ini adalah pemandangan terburuk selama saya menjadi jenderal ?!" Dengan santun Jenderal George Washington menjawab... "Saya tidak ingin ada orang lain yang lebih rendah hati dari pada saya, sekalipun ia seorang budak; sebab dihadapan Tuhan saya dan budak itu derajatnya sama !" Akhi