Postingan populer dari blog ini
Kyai JARKONI: Ngajar Bisa Nglakoni Tidak..!
I MAN YANG BERBUAH Senin, 05 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono Baca: Matius 23:1-12 Nas : “Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (Matius 23:3) Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan keras, bukan karena apa yang mereka ajarkan, melainkan karena mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Para ahli itu suka duduk di bagian paling depan di rumah ibadah, tetapi terlalu sibuk mengajar orang banyak. Mereka duduk di tempat terhormat dan melakukan pekerjaan hanya agar dilihat baik dan dipuji orang. Mereka lupa hal terpenting yang ada dalam ajaran itu sendiri. Mereka melupakan keadilan dan rasa belas kasihan pada sesama. Pendalaman akan firman Tuhan bukan hanya untuk mendapatkan pengetahuan, melainkan yang tidak kalah penting adalah menjaga kita tetap bertumbuh dan berbuah dengan menerapkannya
KITA BUKAN MANUSIA BUNGLON
Sabtu, 10 Maret 2018 dikirim oleh Budhi Wibisono Baca: Roma 12:1-8 Nas : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna. (Roma 12:2) Bunglon adalah binatang melata yang menarik. Warna kulitnya dapat berubah-ubah sesuai warna tempat yang dihinggapinya. Tujuannya adalah untuk menyamarkan dirinya, agar dapat memangsa binatang lain ataupun untuk melindungi diri dari bahaya. Namun bila ada orang yang dijuluki sebagai manusia bunglon, maka sebutan itu sama sekali tidaklah membanggakan. Yang mendapat julukan semacam itu biasanya adalah orang yang tidak memiliki prinsip dan selalu menyetujui lingkungannya demi kepentingan pribadinya. Mungkin hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dirinya. Bagaimanapun, manusia bunglon sulit mendapat penghargaan dari orang lain. Tuhan pun menghendaki agar kita tidak menjadi manusia bunglon. Meski
Komentar
Posting Komentar